Legalitas Internasional Sabung Ayam

Legalitas Internasional Sabung Ayam. Judi sabung ayam online maupun tradisional telah menjadi fenomena global yang memiliki akar budaya panjang di berbagai negara. Meski dikenal sebagai bentuk hiburan dan tradisi kuno, praktik ini menimbulkan perdebatan serius terkait aspek hukum, etika, dan perlindungan hewan.

Artikel ini akan membahas hukum dan regulasi sabung ayam di beberapa negara seperti Indonesia, Filipina, Thailand, dan Amerika Serikat, yang mewakili perbedaan pandangan antara pelestarian budaya dan upaya pengendalian perjudian.


Indonesia: Antara Tradisi Kultural dan Larangan Hukum

Di Indonesia, sabung ayam tradisional memiliki sejarah yang panjang, terutama di daerah Bali dan Jawa. Dulu, sabung ayam bukan hanya hiburan, tetapi juga bagian dari upacara adat dan simbol keberanian.

Namun, seiring perkembangan hukum, sabung ayam kini dikategorikan sebagai aktivitas ilegal di bawah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian dan Undang-Undang Perlindungan Hewan 1981. Pemerintah memandang praktik ini sebagai bentuk kekerasan terhadap hewan dan perjudian yang dilarang.

Meski demikian, praktik sabung ayam masih berlangsung secara terbatas, terutama dalam konteks ritual budaya, dengan pengawasan ketat dari aparat setempat. Pemerintah terus berupaya menyeimbangkan antara pelestarian budaya dan penegakan hukum.


Filipina: Industri Sabung Ayam yang Teregulasi dan Legal

Berbeda dengan Indonesia, Filipina mengakui sabung ayam sebagai industri legal dan terorganisir. Sejak tahun 1974, pemerintah Filipina membentuk Philippine Gamefowl Commission (PGC) untuk mengatur praktik sabung ayam secara nasional.

Sabung ayam di Filipina dianggap sebagai bagian dari budaya dan olahraga tradisional, bahkan memiliki ajang resmi seperti “Cockfights derbies” yang disiarkan secara publik. Namun, pemerintah tetap menerapkan regulasi ketat terkait izin, lokasi, dan kesejahteraan hewan.

Selain itu, muncul fenomena “E-Sabong” atau sabung ayam online, yang sempat menjadi sorotan nasional karena meningkatnya kasus penyalahgunaan dan perjudian ilegal. Pada tahun 2022, pemerintah Filipina menutup sebagian besar platform E-Sabong untuk mencegah praktik ilegal.


Thailand: Antara Warisan Budaya dan Upaya Pengendalian

Di Thailand, sabung ayam memiliki posisi unik dalam budaya masyarakat pedesaan. Pertarungan ayam sering dianggap sebagai simbol kehormatan, keberanian, dan hiburan rakyat.

Namun, sejak tahun 2014, pemerintah Thailand mulai memperketat aturan sabung ayam. Meskipun tidak sepenuhnya melarang, kegiatan ini hanya boleh dilakukan di arena berlisensi dengan standar kesejahteraan hewan yang ketat.

Tujuannya adalah untuk mengurangi praktik sabung ayam liar dan perjudian ilegal, sekaligus melindungi hewan dari perlakuan kejam. Saat ini, sabung ayam di Thailand lebih dikategorikan sebagai olahraga tradisional yang teregulasi, bukan sekadar perjudian.


Amerika Serikat: Perbedaan Hukum Antar Negara Bagian

Di Amerika Serikat, hukum tentang sabung ayam sangat beragam. Sebagian besar negara bagian melarang sabung ayam sepenuhnya, menganggapnya sebagai bentuk kekerasan terhadap hewan yang dapat dikenai hukuman penjara dan denda besar.

Namun, ada beberapa negara bagian seperti Louisiana dan Oklahoma yang dulu pernah mengizinkan sabung ayam dalam kondisi terbatas, meski saat ini sebagian besar juga telah melarangnya.

Di tingkat federal, Animal Welfare Act (AWA) melarang semua bentuk pertarungan hewan, termasuk sabung ayam, baik untuk hiburan maupun taruhan. Penegakan hukum di AS tergolong sangat ketat, terutama terhadap perdagangan ayam aduan dan perjudian online terkait sabung ayam.


Kesimpulan: Regulasi Judi Sabung Ayam Berbeda di Setiap Negara

Dari berbagai contoh di atas, terlihat bahwa hukum sabung ayam di dunia sangat bervariasi. Beberapa negara seperti Filipina memilih mengatur dan melegalkan dengan sistem lisensi, sementara negara lain seperti Indonesia dan Amerika Serikat lebih memilih melarang sepenuhnya demi perlindungan hewan dan ketertiban sosial.

Perbedaan ini menunjukkan bahwa aspek budaya, agama, dan etika memainkan peran besar dalam menentukan arah regulasi sabung ayam di masing-masing negara. Di tengah perkembangan zaman, penting bagi setiap negara untuk menyeimbangkan pelestarian tradisi dengan nilai-nilai kemanusiaan dan hukum modern.